PENDAHULUAN
Berdasarkan
perkembangan perusahaan pada umumnya dapat diketahui bahwa masalah investasi
merupakan masalah yang paling penting, disamping masalah pemasaran, sumber daya
manusia, produksi dan lainnya. Hal ini merupakan tanggung jawab manager
keuangan dalam pengambilan keputusan.
Setiap perusahaan pasti
membutuhkan modal kerja untuk membelanjai kebutuhan sehari-hari. Modal kerja
ini sangat berhubungan dengan current asset atau aktiva lancar perusahaan.
Pengelolaan modal kerja ini merupakan aspek penting bagi perusahaan. Perusahaan
secara umum harus mempertahankan jumlah modal kerja sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Secara umum aktiva lancar terdiri dari kas, surat-surat berharga
atau sekuritas, piutang dan persedian. Setiap elemen dari aktiva lancar
tersebut harus dikelola secara efisien agar bisa meningkatkan tingkat likuiditas
perusahaan pada tingkat yang aman.
Jika kekurangan asset
untuk mengembangkan produk dan jasa perusahaan sedangkan permintaan konsumen
semakin besar, maka perusahaan akan kehilangan konsumen. Tetapi jika terlalu
banyak asset yang dimiliki akan mengakibatkan idle fised asset dimana aktiva
tetap yang dimiliki tidak dapat digunakan secara optimal. Oleh karena itu,
ketepatan dalam menggunakan modal kerja dan investasi aktiva tetap akan
menguntungkan dan melangsungkan kehidupan perusahaan.
Dalam makalah ini akan
dibahas beberapa yang termasuk atau tergolong dalam pengelolaan aktiva lancar
di antaranya adalah mengelolah aktiva lancar, konsep dasar kerja nol,
pengelolaan kas, anggaran kas, teknik-teknik managemen kas, surat berharga yang
dipasarkan, system pengendalian pengendalian perusahaan, kebijakan penjualan
kredit, menetapkan kebijakan penagihan, dan factor-factor lain yang
mempengaruhi kebijakan kredit.
Maka dengan ini kami
ingin memaparkan dan berdiskusi tentang materi-materi yang diatas, dengan
harapan kita semua dapat memahami dan mengerti aspek-aspek dan cara dalam
pengelolaan aktiva lancar.
A.
Mengelola
Aktiva Lancar
a.
Peristilahan
Modal Kerja
Kita
mulai pembahasan mengenai kebijakan modal kerja dengan mengkaji ulang beberapa
definisi dan konsep dasar :
1. Modal
kerja (working capital) adalah investasi perusahaan pada asset jangka
pendek-yaitu, kas, sekuritas yang mudah dipasarkan, persedian, dan piutang
usaha.
2. Modal
kerja bersih (net working capital) adalah asset lancer dikurangi kewajiban
lancer.
3. Kebijakan
modal kerja (working capital policy0 adalah keputusan mendasar sehubungan
dengan (1) jumlah yang ditargetkan untuk setiap kategori asset lancar (2)
bagaimana asset lancar tersebut akan dibiayai.
4. Rasio
lancar, dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar, untuk
mengukur likuiditas perusahaan. Namun, raiso lancar yang tinggi belum menjamin
perusahaan akan menpunyai kas yang diperlukan untuk memenuhi kewajibannya. Jika
persediaan tidak dapat dijual, atau piutang tidak dapat ditagih tepat waktu,
maka kemanan yang tercermin pada rasio lancar yang tinggi hanyalah bersifat
semi.
5. Rasio
cepat, juga berusaha mengukur likuiditas, diperoleh dengan mengurangkan
persediaan dari aktiva lancar lalu menbaginya dengan kewajiban lancar.
6. Gambaran
yang paling baik dan konprehensif dari posisi likuiditas suatu perusahaan
diperlihatkan dengan anggaran kasnya. Laporan ini, yang beramalkan arus kas
masuk dan arus kas keluar, memusatkan kemampuan perusahaan untuk mengahasilkan
cukup arus kas masuk untuk memenuhi arus kas keluar yang diperlukan.
7. Pengelolaan
modal kerja, menyangkut penentapan kebijakan modal kerja maupun pelaksanaan
kebijakan tersebut dalam operasi sehari-hari.
b.
Kebijakan
Investasi Alternatif Dalam Asset Lancar
1. Kabijakan
investasi asset lancar yang longgar (relaxed current asset investment asset
policy) adalah suatu kebijakan dimana kas, sekuritas, dan persediaan yang
dimiliki dan jumlah yang relative besar serta penjualan digalahkan dengan
kebijakan penjualan kredit yang longgar sehingga mengakibatkan tingkat piutang
usaha yang tinggi.
2. Kebijakan
investasi asset lancar yang tetap (restricted current asset investment policy)
adalah suatu kebijakan yang berupa meminimumkan jumlah kas, sekuritas,
persediaan, dan piutang usaha perusahaan.
3.
Kebijakan investasi asset lancar yang moderat (moderate current asset investment policy) adalah suatu kebijakan diantara kebijakan yang longar dan ketat
Kebijakan investasi asset lancar yang moderat (moderate current asset investment policy) adalah suatu kebijakan diantara kebijakan yang longar dan ketat
Kebijakan Aktiva Lancar Untuk Perputaran
Mendukung Penjualan
$100 Aktiva Lancar
Longgar $30 3,3 X
Moderat $23 4,3 X
Ketat $16 6,3 X
B.
Konsep
Modal Kerakja Nol
Menurut pandangan pertama, manajemen modal kerja
tampaknya tidak sepenting penganggaran modal, dividen, dan keputusan lain yang
menentukan arah jangka panjang perusahaan. akan tetapi, dalam dunia persaingan
global yang ketat dewasa ini, manajemen modalkerja mendapatkan perhatian yang
makin meningkkat dari manajer yang berusaha keras untuk mencapai efisiensi
puncak. Nyatanya, sasaran dari banyak perusahaan terkemuka dewasa ini/termasuk American
standar, Campbell soup, general electric, quarkeroats, dan whirpool-adalah
modal kerja nol (zero working capital). Pendukung konsep kerja nol menyatakan
bahwa suatu gerakan kearah sasaran ini tidak hanya menghasilkan uang kas tetapi
juga mempercepat produksi dan membantu perusahaan melakukan penyerahan yang
lebih tepat waktu dan beroperasi secara efisien. Konsep ini mempunyai definisi
sendiri atas modal kerja : persediaan + piutang-hutang. Konsep pemikirannya
adalah
1.
Persediaan dan piutang adalah kunci
untuk mengadakan penjualan tetapi,
2.
Persediaan dapat dibiayai oleh pemasok
melalui piutang usaha.
C.
Pengelolaan
Kas
Tujuan utama pengelolaan
kas adalah mengurangi jumlah kas yang ditahan sampai seminimum mungkin dalam
menjalankan usaha. Dasar pemikiran untuk menahan kas. Ada dua alas an utama
perusahaan untuk menahan kas :
1.
Transaksi.
Saldo kasyang diperlukan dalam operasi perusahaan. Pembayaran harus dilakukan
dengan uang kas, dan penerimaan yang dimasukkan kedalam akun kas. Saldo kas
yang terkait dengan pembayaran dan penagihan rutin dikenal sebagai saldo
transaksi (transaction balance).
2.
Kompensasoi
atas pinjaman dan pelkayana bank. Bank mendapat uang dengan meminjamkan dana
dari deposito yang diterima, sehingga makin besar deposito yang diterima, makin
baik posisi bank tersebut untuk memperoleh laba. Jika sebuah bank menyediakan
jasa bagi nasabahnya, umumnya dfia dapat mensyaratkan nasabah tersebut untuk
menyisakan saldo deposito minimum guna menutupi ongkos-ongkos atas pelayanan.
Saldo transaksi (transaction balance) adalah saldo
kas yang berkaitan dengan pembayaran dan penagihan : yaitu saldo kas yang
diperlukan untuk operasi sehari-hari
Saldo kompensasi (compensating balance) adalah saldo
pada bank yang harus dipertahankan sebuah perusahaan untuk mengkompensasi
jasa-jkasa atau pinjaman yang diberikan oleh perusahaan tersebut.
Saldo untuk berjaga-jaga (precautionary balance)
adalah saldo kas yang ditahan dalam cadangan untuk berjaga-jaga terhadapa
fluktuasi arus masuk keluar kas yang bersifat acak dan tak terduga.
Saldo untuk berspekulasi (speculative balance)
adalah saldo kas yang ditahan agar perusahaan dapat memanfaatkan kesempatan
untuk membeli secara murah apabila kesempatan itu ada.
D.
Anggaran
kas
Anggaran kas (cash budget) adalah suatu tabel yang
menyajikan arus kas (penerimaan pengeluaran dan saldo kas) untuk sebuah
perusahaan periode tertentu. Anggaran kas yang menyajikan proyeksi arus masuk
dan harus keluar dari kas perusahaan selama periode tertentu. Pada umumnya,
perusahaan menggunakan suatu anggaran kas bulanan yang diramalkan untuk satu
tahun kedepan ditambah harian kas atau mingguan yang lebih rinci untuk bulan
mendatang. Anggaran kas bulanan digynakan untuk tujuan perencanaan dan anggaran
harian atau mingguanuntuk pengendalian kas yang sebenarnya.
E.
Teknik-Teknik
Manajemen Kas
Kebanyakan aktivitas manajemen kas dilaksanakan
secara bersama oleh perusahaan dan banknya. Manajemen kas yang efektif
menekankan yang tepat atas arus kas masuk dan arus kas keluar, yang berarti
perlu (1) mengsinkronkan arus kas, (2) menggunakan float, (3) mempercepat
penagihan, (4) menyampaikan dana yang tersedia pada pos-pos yang membutuhkan.
Dan (5) mengendalikan pengeluaran. Karena tidak ada alasan untuk arus kas masuk
dan arus kas keluar akan seimbang dalam setiap rekening,maka perlu direncanakan
suatu system untuk mentransfer dana dari tempat tersedianya uang kas ketempat yang diperlukan, merencanakan
pinjaman guna menutup kekurangan kas bersih perseroan.dan menginvestasikan
surplus bersih perseroan tanpa penundaan. Dengan itu akan dibahas teknik-teknik
yang paling umum digunakan, diantaranya :
a.
Sinkronisasi
arus kas
Arus kas yang disinkronkan adalah situasi dimana
arus kas masuk diselaraskan dengan arus kas keluar, sehingga memungkinkan suatu
perusahaan mempertahankan saldo kas untuk keperluan transaksi yang rendah.
Situasi ini juga perlu berlaku pada perusahaan dengan meningkatkan ketepatan
ramalan dan mengatur agar penerimaan kas selaras dengan pengeluaran kas.
Perusahaan dapat mengurangi saldo kas untuk keperluan transaksi sampai pada
jumlah yang minimum. Melihat dari hal ini, perusahaan umum, perusahaan minyak,
perusahaan kartu kredit, dan sebagainya mengatur penagihan setiap bulan agar
para pelanggannya membayar pada tanggal tertentu pada setiap bulan. Arus kas
yang disinkronkan ini menyediakan uang kas pada saat diperlukan dan sehingga
memungkinkan perusahaan mengurangi saldo kas, menurunkan pinjaman bank,
memperkecil beban bunga, dan memperbesar laba.
b.
Memanfaatkan
masa mengambang
Masa mengambang (float) didefinisikan sebagai
perbedaan antara saldo yang diperlihatkan dalam buku cek sebuah perusahaan
(perorangan) dan saldo pada catatan bank. Pengeluaran mengambang adalah nilai
dari cek-cek yang telah kita tulis tetapi yang masoih diproses sehingga belum
dikurangkan dari saldo rekening kita oleh bank. Penagihan mengambang adalah
jumlah cek-cek yang telah kita terima tetapi yang belum kredit ke rekening
kita.nilai mengambang bersih adalah selisih antara saldo rekening bank menurut
pembukuan pemegang rekening dengan saldo rekening menurut pembukuan bank.
c.
Mempercepat
penerimaan
Para manager
keuangan telah mencari cara-cara untuk menagih piutang lebih cepat sejak
transayksi kredit dimulai. Beberapa teknik sekarang digunakan untuk mempercepat
penagihan maupun menyampaikan dana ketempat dimana dana tersebut diperlukan,
termasuk (1) kotak pos kusus yang di tempatkan dekat dengan para nasabah dan
(2) permintaan agar para nasabah membayat melalui kawat (wire) atau pendebetan
otomatis.
Kotak pos khusus adalah suatu prosedur yang
digunakan untuk mempercepat penagihan dan mengurangi masa mengambang melalui
kotak-kotak pos di daerah tempat yang dibayarkan. Kotak pos kusus adalah salah
satu alat managemen yang paling tua. Dalam suatu sisitem kotak pos khusus,cek-cek
yang dating dikirimkan kekotak pos ke timbang ke kantor pusat perusahaan.
Pembayaran melalui kawat atau pendebitan otomatis. Semakin banyak perusahaan
yang meminta pembayaran tagihan besar melalui kawat (wire), atau bahkan dengan
pendebitan elektronik secara otomatis, dimana dana secara otomatis dikurangkan
dari satu akun dan ditambah ke akun yang lain. Hal ini tentu saja sangat
mempercepat proses penagihan, dan teknologi computer membuat proses tersebut
menjadi semakin mungkin dan efisien.
F.
Surat
Berharga Yang Mudah Di Pasarkan
Dalam praktik, managemen kas dan sekuritas yang
mudah di pasarkan tidak dapat dipisahkan-pengelolaan yang satu menyiratkan
pengelolaan yang lain. Sekuritas yang mudah di pasarkan adalah surat berharga
yang segera dapat dijual setelah ada pemberitahuan. Logikanya adalah jika
mengkonfrensi sekuritas menjadi kas relatif mahal dan memakan waktu, dan jika
sekuritas tidak menghasilkan cukup banyak keuntungan karena suku bunga rendah,
maka tidak ada gunanya menahan sekuritas dibanding kas. Menahan sekuritas
berguna jika suku bunga tinggi dan sekuritas itu dapat diubah menjadi kas
secara cepat dan murah.
G.
System
pengendalian persediaan.
Pengelolaan persediaan memerlukan pembentukan suatu
system pengendalian persediaan. System pengendalian persediaan berkisar dari
yang sangat sederhana sampai yang sangat rumit, tergantung pada ukuran
perusahaan dan sifat dasar persediaanya. Sebagai contoh, salah satu prosedur
pengendalian yang sederhana adalah metode garis merah yaitu suatu prosedur
pengendalian perusahaan dimana suatu garis merah digambar disekeliling bagian
dalam peti/kotak tempat menyimpan persediaan-persediaan untuk menandai titik
pemesanan ulang dan mana kala garis merah itu tampak, petugas bagian persediaan
akan melakukan pemesanan. Dalam metode dua peti, persediaan disimpan dalam dua
buah peti. Pada saat peti kerja kosong, pemesanan dilakukan dan persediaan
diambil dari peti kedua. Prosedur ini cocok untuk barang-barang suku cadang
seperti skurp dalam proses pabrikasi dan untuk berbagi barang dalam bisnis eceran.
a.
System
terkomputerisasi
System ini dimulai dengan perhitungan persediaan di
dalam memori. Pada saat pengambilan dilakukan, hal itu dicatat oleh computer,
dan saldo persediaan direfisi. Suatu system pengendalian persediaan yang baik
harus bersifat dinamis, perusahaan-perusahaan seperti wal-mart dan general
motors menyimpan ratusan ribu macam barang. Apabila tingkat penggunaan untuk
suatu barang mulai naik atau turun, manager bagian persediaan harus mengatur
saldo barang-barang ini untuk menghindari kekuranga atau kemungkinan
terdapatnya barang-barang yang using.
b.
System
tepat waktu
Suatu system pengendalian persediaan dimana produsen
mengkordinasikan produksinya dengan pemasok sehingga bahan baku atau
komponen-komponen tiba persis pada saat dibutuhkan dalam proses produksi.
System tepat waktu ini dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan japan tetapi
mendapat popularitas di seluruh dunia akan tetapi system tepat waktu ini juga
dianut oleh perusahaan-perusahaan kecil. Kenyataanya, beberapa pakar produksi
mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan kecil posisinya lebih baik dari pada
perusahaan besar, karena lebih mudah bagi mereka menata ulang fungsi-fungsi
pekerjaan dan mendidik karyawan di dalam perusahaan kecil. Contoh pada
perusahaan kecil seperti firep place manufactur, sebuah pabrik tungku perapian
dari logam, perusahaan itu baru-baru ini mengalami arus kas dan menyimpan
persediaan senilai $1,1 untuk mendukung penjualan tahunan sebesar $8.
Perusahaan menggunakan system tepat waktu untuk mengurangi persediaan bahan
baku dan barang dalam prosesnya menjadi $750, membebaskan uang kas sebesar $350
, bahkan dengan penjualan dua kali lipat.
c.
Out-soursing
Penggunaan sumber luar yang merupakan membeli
komponen-komponen dari pada membuat nya sndiri.jadi,jika genral motors
menetapkan untuk membeli radiator,as motor,dan bagian lain dari pemasok dari
pada membuat sendri,perusahaan itu suda meningkatkan pemanfaatan sumber
luar.penggunaan sumber luar seringkali dipaduka dengan sistem just-in-time untuk
mengurangi tingkat persediaan.
H.
Kebijakan
penjualan kredit
Kebijakan
penjalan kredit terdiri dari empat
variable
1. Periode kredit,yaitu jangka waktu yang dibrikan
kepada pembeli untuk membayar pembelian mereka
2. Standar
kredit,yang mengacu pada kemampuan keuangan dari para pelanggan yang dapat
diterima.
3. Kebijakan
penagihan,yang diukur dengan keketatan atau kelonggaran yang diberukan
perusahaan dalam upaya menagih piutang yang lamban pembayarannya.
4.. Diskon
atau potongan yang diberikanuntuk pembyaran yang lebih cepat,termasuk
ppresentase diskon dan seberapa cepat pembayarn harus dilakukan agar mendapat
diskon tersebut.
Menejer kredit mempunyai tanggung jawab untuk
mengelola kebikakan penjualan kredit prusahaan.akan tetapi,karna pentingnya
kredit kebijakn penjualan kredit biasanya ditetepkan oleh komite eksekutif.
I.
Menetapkan
periode dan standar kredit
Syarat kredit perusahaan yang biasa, yang mencangkup
periode kredit dan potongan, dapat menentapkan penjualan atas dasar 2/10, net
30 untuk semua pelanggan yang dapat diterima. Untuk standar kredit mengacu pada
kegiatan keuangan dan kelayakan seorang pelanggan untuk mendapat kredit. Jika
seorang pelanggan tidak mampu memenuhi syarat kredit yang umum, ia tetap bisa
membeli dari perusahaan, tetapi dengan syarat yang lebih tetap. Penetapan
standar kredit memerlukan pengukuran atas kualitas kredit yang didefinisikan
sebagai kemungkinan terjadinya penunggakan oleh pelanggan.
Pada
umumnya laporan kredit perusahaan memuat informasi sbb:
1.
Ikhtisar Neraca dan Laporan Rugi/Laba
2.
Sejumlah Rasio kunci, dan informasi
tren.
3.
Informasi dari para pemasok perusahaan.
4.
Penjelasan verbal mengenai kondisi fisik
dari operasi perusahaan.
5.
Penjelasan verbal mengenai latar
belakang pemilik perusahaan, termasuk adanya kebangkrutan.
6.
Suatu ikhtisar peringkat yang berkisar
pada nilai A untuk resiko kredit terbaik hingga F yang dianggap cenderung tidak
bisa membayar.
J.
Menetapkan
kebijakan penagihan
Prosedur yang diikuti perusahaan untuk menagih
piutang usaha. Misalnya surat tagihan bisa dikirimkan kepada setiap pelanggan
yang menunggak 10 hari; surat teguran, bisa diberikan jika pembayaran belum
diterima dalam 30 hari; dan piutang tersebut bisa dialihkan kepada perusahaan
penerbit setelah 90 hari.
K.
Factor-Factor Lain Yang Mempengaruhi
Kebijakan Kredit :
1. Potensi Laba
Kita telah menekan kan biaya dalam memberikan kredit
,akan tetapi,jika adakemungkinan untuk menjual secara kredit dan juga
memberlakukan ssuatu pembebanan atas piutang yang beradar,panjualan secara
kredit tersebut dapat benar-benar lebih menguntunngkan daripada penjualan
tunai.hal ini khususnya berlaku pada konsumaen barang-barng tahan lama (mobil,perabotan),
tetapi juga diterapkan pada beberapa jenis peralatan industri.
2.
Pertimbangan hukum
Di Amerika melarang perusahaan untuuk memberlakukan
pembebanan harga yang bebda-beda kepada kelompok pelanggan yang berbeda kecuali
jika perhitungan biaya dapat membenarkan perlakuan tersebut.hal ini juga
berlaku untuk penjualan kredit-melanggar hokum untuk memberikan syaarat kredit
yang lebih menguntungkan kepada satu pelanggan atau golonngan pelanggan daripad
yang lain kecuali kalau perbedaan itu dapat dibenarkan dari segi biaya.